Bank Sampah Anggrek Resik berupaya untuk turut serta dalam mendukung program pemerintah menuju Indonesia Zero Waste. Langkah yang dilakukan oleh BS Anggrek Resik adalah dengan secara sungguh-sungguh menerapkan metode SAHABAT dan berperan aktif dalam mensosialisasikan metode SAHABAT tersebut kepada masyarakat.
BS Anggrek Resik memiliki motto "SAMPAH, Jika tidak bisa DIHAMBAT, jadikanlah SAHABAT", dengan berpijak pada motto tersebut, diharapkan masyarakat tidak pusing lagi dan menganggap sampah sebagai momok dalam kehidupan sehari-hari, karena sebagaimana sahabat yang kita miliki, pasti tidak akan memberikan dampak negatif dalam kehidupan kita.
Apa dan bagaimana metode SAHABAT tersebut? berikut penjelasannya......
Kadangkala kita tidak dapat menghindari hadirnya sampah di rumah kita, walaupun kita sudah berusaha untuk menghindari atau mengurangi produksi sampah. Sampah yang kita hasilkan tersebut sebaiknya tidak langsung kita buang ke tempat sampah, namun di seleksi/dipilah terlebih dahulu menurut jenis dan kategorinya, minimal jika masih bingung dalam memilah, pilahlah sampah berdasarkan dua kategori yaitu sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik). Sampah yang kotor (seperti bekas makanan) sebaiknya dibersihkan/dicuci terlebih dahulu kemudian dijemur/dikeringkan, hal ini untuk menghindari serangan semut, lalat, dan tikus.
Setelah sampah di seleksi/dipilah serta di simpan ke wadah-wadah terpisah sesuai jenisnya, maka kita dapat memberikan sampah tersebut ke pemulung atau petugas pengangkut sampah, atau dapat juga ditabung di bank sampah, dan/atau di jual ke tukang rongsok atau pengepul.
Hal penting yang perlu kami ingatkan kepada masyarakat bahwa memilah sampah sejak dari rumah sangat perlu kita lakukan, walaupun kita tidak ingin menjual atau menabung sampah tersebut ke bank sampah, aktivitas memilah sampah sangat membantu, karena para pejuang sampah (pemulung) dapat lebih mudah dalam mengambil sampah tersebut, karena jika sampah tercampur akan menyulitkan mereka, bahkan kadangkala mereka lewatkan saja.
Sampah yang bernilai ekonomis pasti akan banyak yang mengambil karena sampah bisa ditukar menjadi uang, namun bagaimana dengan sampah yang kurang atau tidak memiliki nilai ekonomis? jangankan diambil, dilirik pun tidak.
BS Anggek Resik berusaha untuk mengambil atau menerima sampah yang kurang/tidak bernilai ekonomis dan merubahnya menjadi produk yang bernilai ekonomis, dengan demikian BS Anggrek Resik (walaupun masih dalam skala kecil) sudah turut membantu pemerintah dalam mereduksi sampah dan menuju INDONESIA ZERO WASTE.
Dimanapun dan kapanpun kita berada di tengah-tengah masyarakat kita perlu tetap meng-edukasi dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara mengelola sampah yang kita hasilkan.
Dalam men-sosialisasikan dan meng-edukasi masyrakat tentang bagaimana mengelola sampah, tidak wajib dalam bentuk kegiatan formal seperti sosialisasi dalam sebuah ruangan yang dihadiri banyak orang, tapi saat kita dalam skala kecil seperti kumpul dan ngobrol dengan SAHABAT, menghadiri kegiatan organisasi, dan dalam kegiatan berolahraga kita tetap bisa meng-edukasi masyarakat, seperti: selalu membawa botol minum sendiri saat bepergian, jika terpaksa harus membeli minuman, botolnya dibawa pulang, tidak dibuang.
Dalam sebuah kesempatan menghadiri acara atau seminar atau pelatihan, jika kita mendapatkan makanan dan minuman, maka kemasannya jangan dibuang, akan tetapi kita bersihkan dan rapihkan, kemudian dibawa pulang. Karena "Sampahku tanggung jawabku, Sampahmu tanggung jawabmu, sampah kita tanggungjawab kita semua".
Jadi peran aktif kita sangat diperlukan dalam mempercepat terealisasinya indonesia zero waste.
Langkah selanjutnya dalam metode SAHABAT adalah berusaha menghindari memproduksi sampah baru. Bagaimana bisa? iya bisa, karena setiap orang dalam setiap aktivitas perharinya pasti menghasilkan sampah, baik itu disadari ataupun tidak. sebagai contoh jika kita ingin membeli makanan atau minuman, pasti ada kemasannya, jika kita ingin membeli sayur atau lauk pauk pasti akan ada bungkusnya, dll
Untuk menghindari produksi sampah baru, maka kita harus mepersiapkan diri dengan segala sesuatunya, seperti membawa botol minum, membawa wadah makan, membawa kantong sendiri, jika terpaksa membeli sabun/deterjen sebaiknya dalam kemasan besar, jangan yang per sachet, dll
Walaupun kita sudah berusaha menghindari untuk memproduksi sampah baru, namun kadangkala kita juga tidak bisa menghindarinya, karena diluar kuasa kita untuk mencegah atau menolaknya. misal kemasan makanan dan minuman yang kita beli secara online, seperti kemasan kotak, kaleng, plastik HDPE, dll
sampah-sampah tersebut sebenarnya bisa kita alihfungsikan untuk kegunaan lain, misalnya untuk menyimpan barang-barang pernak-pernik kita jadikan kotak, kaleng, dll sebagai mini storage. Sehinga sampah-sampah tersebut tidak akan kita buang ke tempat sampah.
Bijak dan Bertanggung jawab adalah sebuah prilaku yang sangat penting yang harus kita miliki untuk dapat mengelola sampah yang kita hasilkan.
Jika kita malas atau tidak sempat memilah sampah, atau jika kita tidak bisa menghindari memproduksi sampah baru, atau jika kita tidak punya ide untuk mengubah fungsi sampah yang kita hasilkan untuk digunakan lagi (re-use), maka kita harus bijak dan bertanggung jawab dalam memperlakukan sampah tersebut, jangan buang sampah sembarangan apalagi ke selokan/sungai ataupun membakarnya.
Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan atau ditentukan. Jika kita tidak menemukan tempat sampah, maka relakan diri untuk berkorban sementara waktu untuk menyimpan dan membawa sampah tersebut sampai kita menemukan tempat sampah. Dengan demikian kita termasuk orang yang memiliki prilaku bijak dan bertanggung jawab terhadap sampah yang telah kita hasilkan.
Sampah dilihat dari segi nilainya, dapat dibagai menjadi 2 (dua) jenis, yaitu sampah yang bernilai ekonomis dan sampah yang tidak/kurang bernilai ekonomis. Sampah yang bernilai ekonomis pasti banyak yang mengambil, karena dapat dijual/ditukar dengan uang/barang atau ditabung ke bank sampah. Namun, berbeda dengan sampah yang kurang/tidak memiliki nilai ekonomis, jangankan diambil, dilirikpun tidak. contoh sampah yang tidak/kurang memiliki nilai ekonomis adalah plastik multilayer, styrofoam, plastik mika, kardus tempat telur, dan masih banyak lagi.
Bank Sampah Anggrek Resik berusaha untuk fokus dalam mengelola sampah-sampah yang tidak/kurang memiliki nilai ekonomis ini dengan merubahnya menjadi produk yang bernilai tinggi dan bernilai guna.
Untuk dapat lebih jelas tentang produk apa saja yang telah dibuat oleh BS Anggrek Resik, silahkan kunjungi halaman galeri daur ulang kami.
Jika ada masyarakat yang bingung membuang sampah yang tidak bernilai ekonomis, silahkan hubungai BS Anggrek Resik, maka kami akan menjemputnya ke rumah Anda.
Mengelola sampah yang bernilai ekonomis lebih mudah dibandingkan sampah yang tidak/kurang memiliki nilai ekonomis, karena banyak pejuang-pejuang lingkungan yang mau mengambil atau mengumpulkan sampah-sampah tersebut untuk dijual kembali ke tukang rongsok atau pengepul, bahkan saat ini sudah banyak Bank Sampah hingga dari tingkat kota/kabupaten hingga di tingkat RT. Jadi masyarakat dapat menabung sampah yang sudah terpilah ke Bank Sampah terdekat.
Sampah apa saja yang bisa di tabung di Bank Sampah? yuk simak dan kunjungi halaman Jenis Sampah
Ayoooo kita tabung sampah di Bank Sampah Anggrek Resik atau di Bank Sampah terdekat dengan tempat tinggal Anda, dengan demikian Anda sudah berperan serta dalam upaya mereduksi sampah di rumah Anda sehingga tidak berakhir ke TPA.